Kamis, 19 Mei 2011

Industrialisasi


Nama : Niandha Hapsari
Kelas : 1 EB 18
NPM : 24210958
Mata Kuliah : Perekonomian Indonesia
Tugas minggu 9



Konsep industrialisasi berawal dari revolusi industri pertama pada pertengahan abad ke-18 di Inggris, yang ditandai dengan penemuan metode baru untuk permintalan, dan penemuan kapas yanng mencipatakan spesialisasi dalam produksi, seta peningkatan produktivitas dari faktor produksi yang digunakan.
Tujuan pembangunan industri nasional baik jangka menengah maupun jangka panjang ditujukan untuk mengatasi permasalahan dan kelemahan baik di sektor industri maupun untuk mengatasi permasalahan secara nasional, yaitu :
1) Meningkatkan penyerapan tenaga kerja industri.
2) Meningkatkan ekspor Indonesia dan pember-dayaan pasar dalam negeri.
3) Memberikan sumbangan pertumbuhan yang berarti bagi perekonomian.
4) Mendukung perkembangan sektor infrastruktur.
5) Meningkatkan kemampuan teknologi.
6) Meningkatkan pendalaman struktur industri dan diversifikasi produk.
7) Meningkatkan penyebaran industri.
Kontribusi terbesar dalam pembangunan ekonomi di Jawa Barat secara makro di dominasi oleh Sektor Industri Pengolahan. Bahkan sektor industri pengolahan, merupakan lapangan usaha terbesar kedua menyerap tenaga kerja setelah Pertanian. Untuk itu, kebijakan pembangunan dalam pengembangan sektor ini, sangatlah tepat, walaupun akhirakhir ini sektor industri pengolahan terhempas akibat krisis ekonomi yang melanda perekonomian nasional.
Dalam pengumpulan data Statistik Industri, yang dimaksud dengan industri besar adalah industri dengan jumlah pekerja 100 orang atau lebih. Industri sedang dengan jumlah pekerja antara 20 sampai dengan 99 orang. Industri kecil mempunyai pekerja antara 5 sampai dengan 19 orang dan perusahaan yang mempunyai pekerja kurang dari 5 orang disebut industri kerajinan rumah tangga.



Pada tahun 2005, di Jawa Barat terdapat 3 278 industri besar dengan jumlah tenaga kerja terserap 1 817 571, dengan total investasi sebesar 1 035 571,63 juta rupiah. Sementara itu jumlah industri kecil menengah sebanyak 195 465 dengan jumlah tenaga kerja 2 148 684, dengan total investasi sebesar 3 447 947,59 juta rupiah.


Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Miliar Rupiah)

Lapangan Usaha
2004
2005
2006
2007
2008*
2009**
3. Industri Pengolahan
644,342.6
760,361.3
919,539.3
1,068,653.9
1,380,713.1
1,480,905.4
a. Industri Migas
94,263.4
138,440.9
172,094.9
182,324.3
242,043.0
213,706.5
1). Pengilangan Miyak Bumi
59,062.0
89,629.6
117,952.2
122,118.3
148,564.3
132,145.0
2). Gas Alam Cair (LNG)
35,201.4
48,811.3
54,142.7
60,206.0
93,478.7
81,561.5
b. Industri Bukan Migas
550,079.2
621,920.4
747,444.4
886,329.6
1,138,670.1
1,267,198.9
1). Industri Makanan, Minuman dan Tembakau
163,553.7
177,753.1
212,738.0
264,100.5
346,185.6
420,629.2
2). Industri Tekstil, Barang dari Kulit dan Alas Kaki
71,474.1
77,087.2
90,116.5
93,598.4
104,829.7
116,482.8
3). Industri Kayu dan Produk Lainnya
31,225.9
35,247.5
44,602.6
54,880.9
73,196.2
80,134.5
4). Industri Produk Kertas dan Percetakan
31,036.3
33,898.8
39,637.0
45,403.1
51,912.3
61,110.4
5). Industri Produk Ppuk, Kimia dan Karet
64,012.6
76,213.6
94,078.8
110,769.6
154,117.2
162,658.1
6). Industri Produk Semen dan Penggalian Bukan Logam
21,588.3
24,589.1
29,013.3
32,814.3
40,178.7
43,482.2
7). Industri Logam Dasar Besi dan Baja
16,154.6
18,382.7
20,687.0
22,907.7
29,213.1
26,732.6
8). Industri Peralatan, Mesin dan PerlengkapanTransportasi
145,971.3
172,957.1
209,460.1
254,278.4
329,911.7
346,157.3
9). Produk Industri Pengolahan Lainnya
5,062.4
5,791.3
7,111.1
7,576.7
9,125.6
9,811.8



Tidak ada komentar:

Posting Komentar